Jika anda mau menggali lebih dalam potensi dalam negeri maka anda
akan menemukan begitu banyak hal menarik dan keren di dalamnya.
Secara teknologi mungkin Indonesia masih bisa disebut tertinggal,
namun sebenarnya jika dilihat secara luas dan dalam, ketertinggalan itu
tidak berarti jika karya-karya anak Indonesia memiliki kualitas yang
buruk, sebab jika anda mau lebih dalam menggali begitu banyak produk
luar yang sebenarnya menggunakan bahan serta SDM dalam negeri untuk
mencipta sebuah produk yang mendunia dan berkualitas internasional.
Berbicara lebih lanjut mengenai produk yang mendunia dan memiliki
kualitas baik, maka dari sekian banyak produk dan merk anda bisa
mencoba meliat sebuah produk jam bernama Matoa. Matoa merupakan sebuah
produk jam tangan dengan material pembuatan utama berupa kayu, namun
kayu yang digunakan merupakan limbah furniture yang tidak terpakai.
Meskipun demikian, jangan berfikiran jika dengan predikat limbah
meterial tersebut tidak layak digunakan, sebaliknya justru mereka tetap
memilih material yang berkualitas, namun dalam waktu yang sama justru
membantu penghematan SDA atau sumber daya alam yang kian watu kian
berkurang.
Dengan brand Matoa tersebut akhirnya sang founder yaitu Lucky
Danna Aria mencoba mewujudkan mimpinya untuk memuat sebuah produk
inovatif yang berbeda di pasaran. Ide awal Matoa sendiri ia dapatkan
ketika melihat jam tangan kayu luar negeri dengan detail yang bagus dan
menarik, padahal pada kenyataanya jam tersebut merupakan produksi dalam
negeri, hanya saja dibeli oleh label luar. oleh karena itu ia merasa
jika ia sebagai anak Indonesia juga mampu menyediakan sebuah jam tangan
berkualitas dengan mengusung konten lokal yang sangat kuat.
Sejauh ini Matoa sendiri sudah cukup menuai sukses dan memiliki
pelnaggan yyang cukup loyal, meskipun dengan jumlah produksi yang cukup
minim per bulannya karena ketersediaan spare part yang tidak banyak di
Indonesia membuat produknya terkesan cukup ekslusif dan memiliki ke
khasan tersendiri. Setiap seri jam tanggannya ia beri nama pulau pulau
di Indonesia, sebut saja Rote, Gili, Sumba dan beberapa artikle keran
lainnya.
Hingga kini Matoa sudah bisa didapatkan di hampir 9 negara
meskipun dengan jumlah produksi yang terbilang cukup mini, yakni 25
pieces saja setiap harinya. Hal tersebut juga menunjukan jika antusisme
pasar akan sebuah produk yang inovatif serta berkualitas akan selalu
mendapat tempat di hati masyarakat. Banderol harga yang berkisar di
harga 900 ribu rupiah itu mungkin terkesan mahal bagi sebgain besar
masyarkata Indonesia, namun jika anda mencermati lebih dalam untuk jam
tangan kayu sekelas yang diimpor dari luar negeri dan memiliki kualitas
yang sama, mereka membanderol harganya dengan lebih mahal dibanding
Matoa.
Ide kreatif dan inovatif serta proses kreatif dari pembuatannya
menarik perhatian dari banyak sekali orang dan instansi baik dalam
maupun luar negeri, salahsatunya adalah thetelegraph.co.uk yang
mengunggah video proses pembuatan jam tangan Matoa dalam situsnya.Bagi
anda yang penasaran bagaimana videonya berikut video di bawah ini yang
bisa anda simak.
Keren sekali bukan deain serta ide unik dari jam tangan kayu yang
akhirnya mendunia ini? Jangan lupa untuk menyebarkan dan berbagi bersama
dengan teman serta sahabat anda mengenai artikel di atas. Anda tinggal
menekan tombol share yang berada di halaman ini. Selain itu anda juga
bisa memberikan komentar dan pendapat anda mengenai artikel dan jam
tangan keren ini dengan cara menambahkannya ke dalam kolom komentar.
Sumber : http://ketahui.com/matoa-jam-tangan-kayu-inovatif-indonesia-yang-mendunia
Sumber : http://ketahui.com/matoa-jam-tangan-kayu-inovatif-indonesia-yang-mendunia