TAU NGGAK, MENGAPA PRODUK CHINA SANGAT MURAH?

Artikel menarik ini kami ambil dari tetangga sebelah, sangat bermanfaat untuk menambah informasi.
Hasil gambar untuk kenapa harga barang china murahAdapun beberapa sebab produk china bisa murah adalah:

1.Dukungan pemerintah

Ada sebagian daerah tertentu di china yang menpunyai potensi produksi yang bagus maka pemerintah akan menbuat kebijakan dan kemudahan dalam perijinan ,bahkan untuk jangka tahun pertama produksi satu pabrik pemerintah menbebaskan pajak dan malah kadang dengan mensubsidi setiap jumlah barang yang diproduksi pabrik itu sekitar 10 persen ,misal biaya menbuat sebuah gelas yang harga modal bahan dan biaya produksi Rp 1000 maka setiap produksi gelas itu mereka akan disudsidi oleh pemerintah Rp100 ,hinga akhirnya mereka bisa menjual produk mereka diawal dengan harga Rp1000 saja dan sudah untung.

Produk produk china yang katanya murah meriah tak ayal lagi membanjiri Indonesia, lebih dari 30% produk produk yang terpampang di online shop seperti satupasar.com, tokopedia, toko bagus dan lain lain di domininasi oleh produk produk made in China, pertanyaannya mengapa ini bisa terjadi ? salah satu penyebab/faktor terpenting produk China murah adalah kebijakan pemerintah China sendiri melakukan PEG mata uangnya sehingga jauh di bawah nilai wajarnya (dibanding mata uang negara lain).

Akibatnya, produk-produk China bisa lebih murah secara atificial. Bilamana mata uang China dilepas ke mekanisme pasar, harga barang China akan naik signifikan.

Andai saja pemerintah Indonesia mem-PEG rupiah menjadi Rp15.000 per dollar, produk Indonesia tentunya akan menjadi sangat murah di mancanegara. Tapi, bila itu dilakukan, konsumen kita yang dirugikan, serba salah…

Soal bahan baku rayon dan rotan serta overhead , itu menunjukkan industri China lebih efisien. Tenaga kerja lebih murah dan melimpah (hampir semiliar penduduk China masih berada di kelompok demografi miskin). Tapi, kita pun tentunya tak mau memperlakukan pekerja kita seperti di China walaupun sudah hampir hampir buruh di Indonesia sudah mulai tidak di hargai dengan timbulnya banyak demo yang berujung kepada UMR/UMK yang pada akhir ke kesejahteraan mereka.

Bilamana pemerintah menegosiasi ulang ACFTA yang sudah di gulirkan, yang dirugikan justru konsumen Indonesia karena harus membeli barang lebih mahal akibat inefisiensi industrialisasi oleh Indonesia sendiri–yang kini malah minta perlindungan. Pemerintah boleh dan mesti bantu industri dalam negeri, tapi jangan merugikan konsumen Indonesia sendiri memang sebuah pilihan yang sulit bagi pemerintah.

Sikap Pemerintah yang gemar memanjakan pelaku industri dengan berbagai kemudahan tak akan pernah membuat mereka mandiri, saya yakin, banyak entrepreneur muda Indonesia cukup berani dan kreatif untuk bermain di pasar yang lebih terbuka untuk berperang melawan produk produk China, pertanyaannya tapi kapan ?

Notes : PEG

Mem-peg atau mengaitkan mata uang suatu negara ke mata uang negara lain, seperti terhadap dolar.Alasan mengaitkan ke dollar adalah untuk membuat uang stabil (ekonomi stabil) karena mata uang tetap nilainya kalau dilihat dari perdagangan internasional.Karena itu mata uang yang dikait harus mata uang yang diakui internasional, dengan sendirinya saat ini adalah dolar US, karena setengah dari nilai perdagangan dunia ada ditangan US. Banyak negara mengaitkan mata uangnya kepada mata uang beberapanegara yang kuat dalam perdagangan internasional, Dengan demikian bila salah satu dari mata uang yang dikait jatuh, misalnya US dollar jatuh, sedang yang lain tidak, maka mata uang yang dikaitkan itu akan jatuh tapi sedikit, sehingga tidak mengganggu ekonomi negara.

2. Menjual produk dengan berbagai kwalitas

Seorang importir ketika ingin membeli sebuah produk di china iapun ditunjukan 10 produk yang dijejerkan bersama dan sekilas barang ini sama saja kualitasnya ,misal sebuah botol kaca akan disusun bersama namun botol pertam 100 rupiah sampai selanjutnya 200 rupiah dan botol kesepuluh menjadi 1000 rupiah ,sekilas kualitasnya sama namun ketika di pegang baru terasa beda ketebalan serta kualitas botol tersebut akan berbeda satu sama lain.
Bahkan ketika pembeli ini meminta harga 50 rupiahpun bisa ia sangupi asal orderan banyak serta bahan yang sesui harga murah tersebut.

3. Cara menghitung modal dengan sistem kontainer

Seorang pembeli di china pernah kaget ketika ditawari 10 konteiner celana dalam dengan harga perlusin hanya seribu rupiah saja ,diapun bingung karena ia menghitung bahan serta biaya produksi celana dalam itu dengan kualitas seperti itu minimal enam ribu rupiah dan dengan dihitung ongkos kirim serta tiket keindonesia maka jatuhnya harga celana dalam itu hanya seribu lima ratus rupiah dan ia pasarkan ke grosir d lima ribu saja dia sudah untung dan diangap murah sekali.

Setelah ia bertanya megapa bisa murah ,orang china itupun menjelaskan memang biaya produksi serta bahan celana dalam itu perlusin sekitar enam ribu rupiah namum ia menghitung modalnya berdasar jumlah keseluruhan konteiner ,misal ia mengeluarkan uang 100juta untuk menproduksi 20 konteiner celana dalam itu ,ketika ia bisa menjual celana dalam 10 konteiner dengan harga 100 juta maka untuk 10 konteiner kedua ia bisa menjual hanya dengan 30 juta dan ia untung 30 juta walau konterner itu sebenarnya berharga modal 50 juta.
Kemudian setelah habis ia akan menproduksi celana dalam dengan model baru lagi.

4.Karyawan yang loyal

Hampir dikatakan dichina tak ada demo hinga proses produksi lancar dan hubungan antara karyawan pengusaha dan pemerintah di susun dengan baik dan saling menguntungkan.

Related Posts